Kamis, 06 Juli 2023

Konsep Kesantunan Berbahasa

Kesantunan berbahasa adalah konsep yang sangat penting dalam interaksi sosial, terutama dalam konteks komunikasi antara individu yang berbeda latar belakang, usia, atau status sosial. Konsep kesantunan berbahasa merujuk pada upaya untuk menghindari tindakan atau ujaran yang dapat merendahkan atau melanggar harga diri orang lain dalam percakapan.

Dalam bahasa Indonesia, konsep kesantunan berbahasa sering disebut dengan istilah ‘etika berbahasa’. Istilah ini menunjukkan betapa pentingnya kesantunan berbahasa dalam interaksi sosial. Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam kesantunan berbahasa, antara lain:

1. Prinsip kesopanan: Prinsip ini mengacu pada penggunaan bahasa yang sopan dan tidak kasar. Misalnya, dalam percakapan formal, penggunaan bahasa kasual atau bahasa slang harus dihindari.

2. Prinsip keterbukaan: Prinsip ini mengacu pada kemampuan untuk berkomunikasi dengan jujur ​​dan terbuka tanpa merendahkan orang lain. Misalnya, ketika memberi kritik atau saran, harus dilakukan dengan cara yang tidak menyinggung perasaan orang lain.

3. Prinsip kerendahan hati: Prinsip ini mengacu pada penggunaan bahasa yang merendahkan diri sendiri dan memuji orang lain. Misalnya, ketika memuji orang lain, penggunaan bahasa yang merendahkan diri sendiri seperti ‘saya tidak sehebat kamu’ dapat memperkuat hubungan sosial.

4. Prinsip kepatuhan: Prinsip ini mengacu pada penggunaan bahasa yang menghormati kepentingan orang lain dan menunjukkan rasa hormat pada status atau peran mereka dalam masyarakat. Misalnya, ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau memiliki status sosial yang lebih tinggi, penggunaan bahasa yang sopan dan menghormati harus diutamakan.

Kesantunan berbahasa juga dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kesantunan positif dan negatif. Kesantunan positif mengacu pada upaya untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan orang lain. Misalnya, ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, penggunaan bahasa yang sopan dan hormat dapat memenuhi kebutuhan mereka untuk dihormati. Kesantunan negatif, di sisi lain, mengacu pada upaya untuk menghindari tindakan atau ujaran yang dapat melanggar harga diri orang lain.

Dalam konteks budaya Indonesia, konsep kesantunan berbahasa sangat penting karena budaya Indonesia sangat menghargai keharmonisan dan kesopanan dalam interaksi sosial. Oleh karena itu, penggunaan bahasa yang kasar atau tidak sopan dapat dianggap sangat mengganggu. Kesantunan berbahasa juga menjadi semakin penting dalam era digital, di mana komunikasi sering kali terjadi melalui platform digital seperti pesan teks atau media sosial. Meskipun tidak ada interaksi langsung, kesantunan berbahasa tetap penting dalam membangun hubungan sosial yang sehat.

kesantunan berbahasa adalah