Kamis, 13 Juli 2023

Kubisme Sintetik Merupakan Lanjutan Dari Kubisme

Kubisme adalah gerakan seni yang muncul pada awal abad ke-20 di Prancis. Gerakan ini ditandai dengan penggunaan bentuk-bentuk geometris dalam seni rupa. Kubisme menghasilkan karya seni yang tidak realistis dan lebih bersifat abstrak. Dalam perkembangannya, Kubisme mengalami beberapa fase, salah satunya adalah Kubisme Sintetik.

Kubisme Sintetik adalah tahap kedua dalam perkembangan Kubisme yang dimulai sekitar tahun 1912. Kubisme Sintetik merupakan pengembangan dari Kubisme Analitis. Pada Kubisme Analitis, seniman memecah objek menjadi bagian-bagian geometris yang terpisah-pisah. Sedangkan pada Kubisme Sintetik, seniman mengkombinasikan bagian-bagian tersebut dan memadukannya menjadi satu kesatuan yang lebih utuh.

Ciri khas dari Kubisme Sintetik adalah penggunaan bahan non-tradisional seperti kertas koran, kain, dan kain tenun sebagai bahan dasar pembuatan karya seni. Bahan-bahan tersebut kemudian digabungkan dan dipadukan dengan warna dan bentuk yang lebih harmonis dan berkesinambungan. Hasilnya adalah karya seni yang lebih dekoratif dan menarik secara visual.

Salah satu seniman yang dikenal sebagai pelopor Kubisme Sintetik adalah Georges Braque. Braque memperkenalkan teknik yang dikenal sebagai ‘papier colle’, yaitu teknik membuat karya seni dengan menggabungkan bahan-bahan non-tradisional seperti kertas koran dan kain tenun. Braque juga menggunakan warna yang lebih cerah dan bentuk-bentuk yang lebih abstrak dalam karyanya.

Pengaruh Kubisme Sintetik dapat dilihat dalam perkembangan seni rupa selanjutnya, seperti seni rupa abstrak dan seni rupa konstruktivis. Seniman-seniman seperti Piet Mondrian dan Kazimir Malevich terinspirasi dari teknik dan konsep Kubisme Sintetik dalam karya mereka.

Meskipun Kubisme Sintetik dikenal sebagai tahap kedua dalam perkembangan Kubisme, namun gerakan ini memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan seni rupa modern. Kubisme Sintetik membuka jalan bagi seniman untuk mengeksplorasi bahan-bahan dan teknik baru dalam pembuatan karya seni, serta mengeksplorasi dimensi baru dalam karya seni seperti warna, tekstur, dan perpaduan bahan-bahan yang tidak lazim.

Kubisme Sintetik merupakan perkembangan lanjutan dari Kubisme Analitis yang menunjukkan kecenderungan seniman untuk menggabungkan bentuk-bentuk geometris yang terpisah-pisah menjadi satu kesatuan yang lebih utuh dan harmonis. Gerakan ini memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan seni rupa modern, dan menginspirasi seniman-seniman untuk mengeksplorasi bahan dan teknik baru dalam pembuatan karya seni.

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)