Laga Arema Vs Persebaya Ricuh

Pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada 30 April 2023 di Stadion Kanjuruhan, Malang, menjadi sorotan publik setelah terjadi kerusuhan di antara suporter kedua tim. Meski kedua tim sama-sama memiliki basis suporter yang fanatik, namun kerusuhan yang terjadi pada pertandingan ini sangat memprihatinkan.

Saat pertandingan berlangsung, tensi antara suporter kedua tim mulai terlihat ketika kedudukan masih imbang tanpa gol di menit ke-30. Suporter Arema FC yang duduk di tribun utara dan suporter Persebaya Surabaya yang duduk di tribun selatan saling melempar benda-benda kecil seperti botol air mineral dan kantong plastik.

Pada menit ke-40, suporter Persebaya Surabaya yang duduk di tribun selatan merusak pagar pembatas antara tribun dan lapangan. Hal ini membuat suporter Arema FC yang duduk di tribun utara merespon dengan merusak kursi tribun dan melemparkan ke arah tribun selatan.

Tak lama kemudian, kerusuhan semakin membesar ketika sekelompok suporter Persebaya Surabaya yang berhasil masuk ke lapangan dan menyerang pemain Arema FC. Beberapa pemain Arema FC terluka akibat serangan tersebut dan pertandingan pun akhirnya dihentikan oleh wasit pada menit ke-45.

Kerusuhan ini tentu saja sangat memprihatinkan dan merusak citra sepak bola Indonesia. Tindakan kekerasan dari suporter yang merusak fasilitas stadion dan menyerang pemain lawan bukanlah tindakan yang dapat diterima di dalam dunia sepak bola.

Pihak keamanan yang bertugas pada pertandingan ini juga patut dipertanyakan. Seharusnya mereka mampu mengamankan pertandingan dan menghindari terjadinya kerusuhan yang merugikan banyak pihak.

Kepada pihak kepolisian dan pihak berwenang lainnya, perlu dilakukan investigasi dan penegakan hukum terhadap pelaku-pelaku yang melakukan tindakan kekerasan. Tindakan hukum yang tegas harus dilakukan agar tindakan serupa tidak terulang di masa depan.

Pada akhirnya, selain merugikan banyak pihak, kerusuhan ini juga merusak citra sepak bola Indonesia. Kita harus belajar dari pengalaman ini dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga ketertiban dan menghormati orang lain di dalam dunia sepak bola. Semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan.