Jumat, 11 Agustus 2023

Latar Belakang Terjadinya Perundingan Roem Royen

Perundingan Roem-Royen adalah perundingan yang terjadi pada tahun 1949 antara delegasi Indonesia dan Belanda. Perundingan ini dilakukan untuk membahas kemerdekaan Indonesia dan masalah terkait seperti transfer kekuasaan, pengakuan internasional, dan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Belanda. Perundingan Roem-Royen diadakan setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, dan berlangsung selama beberapa bulan hingga berhasil mencapai kesepakatan.

Latar belakang terjadinya perundingan Roem-Royen adalah konflik antara Indonesia dan Belanda yang bermula sejak penjajahan Belanda di Indonesia pada abad ke-17. Setelah perang dunia II, Belanda mencoba mengambil kembali kendali atas Indonesia dengan menerapkan politik ‘polisi aksi’. Namun, tindakan ini menuai perlawanan dari rakyat Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan. Melalui perjuangan yang berat, Indonesia berhasil memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.

Setelah proklamasi kemerdekaan, terjadi perang kemerdekaan antara Indonesia dan Belanda yang berlangsung selama beberapa tahun. Konflik ini menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di Indonesia. Pada tahun 1947, Belanda mencoba untuk mempertahankan kekuasaannya di Indonesia melalui ‘Operasi Product’, yang merupakan serangan militer besar-besaran. Namun, upaya ini berhasil ditahan oleh pasukan Indonesia.

Pada tahun 1948, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan gencatan senjata antara Indonesia dan Belanda. PBB juga membentuk Komite Tiga Negara yang terdiri dari Australia, Belgia, dan Amerika Serikat, untuk memediasi perundingan antara Indonesia dan Belanda. Namun, perundingan ini tidak berhasil mencapai kesepakatan.

Pada bulan Oktober 1948, Belanda mengadakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag untuk membahas masalah kemerdekaan Indonesia. Namun, Indonesia menolak untuk menghadiri konferensi ini karena mereka merasa bahwa Belanda telah melakukan tindakan militer terhadap Indonesia. Akibatnya, perundingan tidak berhasil mencapai kesepakatan.

Setelah konferensi Meja Bundar gagal, PBB kembali menyerukan perundingan antara Indonesia dan Belanda. Pada bulan Desember 1948, perundingan Roem-Royen diadakan di Linggarjati. Perundingan ini dihadiri oleh delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Sutan Sjahrir dan delegasi Belanda yang dipimpin oleh Van Royen.

Melalui perundingan Roem-Royen, kedua belah pihak berhasil mencapai kesepakatan untuk mengakhiri konflik dan memulai hubungan diplomatik antara Indonesia dan Belanda. Kesepakatan ini mengakui kemerdekaan Indonesia dan menetapkan transfer kekuasaan kepada Indonesia dalam waktu 6 bulan. kedua belah pihak juga sepakat

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)