Layanan Konseling Upt-Lbk Uny Menggunakan Metode

Konseling merupakan suatu layanan yang penting bagi mahasiswa yang mengalami masalah baik itu dalam hal akademik, personal, maupun sosial. Universitas Negeri Yogyakarta memiliki Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Layanan Bimbingan dan Konseling (LBK) yang menyediakan layanan konseling bagi mahasiswa. Salah satu metode yang digunakan oleh UPT-LBK UNY adalah metode psikodinamik.

Metode psikodinamik merupakan salah satu metode konseling yang fokus pada pemahaman dan pengungkapan perasaan yang terpendam dari klien. Metode ini dikembangkan oleh Sigmund Freud dan telah digunakan dalam berbagai macam terapi dan konseling. Tujuan dari metode psikodinamik adalah untuk membantu klien mengatasi masalah yang sedang dihadapi dan mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi di masa depan.

Dalam penerapannya, metode psikodinamik digunakan oleh konselor UPT-LBK UNY dengan beberapa tahapan. Pertama, konselor akan membentuk hubungan yang baik dengan klien. Hal ini penting karena hubungan yang baik akan memudahkan klien untuk membuka diri dan merasa nyaman dalam berbicara. Kedua, konselor akan mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi oleh klien. Konselor akan bertanya dan mendengarkan dengan seksama untuk memahami masalah yang sedang dihadapi oleh klien. Ketiga, konselor akan membantu klien untuk mengidentifikasi emosi dan perasaan yang terkait dengan masalah yang sedang dihadapi. Hal ini akan membantu klien untuk memahami dan mengungkapkan perasaannya dengan lebih jelas. Keempat, konselor akan membantu klien untuk mengembangkan cara-cara baru dalam mengatasi masalah yang sedang dihadapi.

Metode psikodinamik telah digunakan oleh konselor UPT-LBK UNY dalam berbagai kasus. Salah satu contoh kasus yang berhasil diatasi menggunakan metode ini adalah kasus kecemasan akademik. Kecemasan akademik adalah suatu kondisi dimana mahasiswa merasa cemas dan khawatir mengenai tugas, ujian, dan nilai akademik. Kondisi ini dapat mempengaruhi kinerja akademik mahasiswa.

Dalam kasus kecemasan akademik, konselor UPT-LBK UNY menggunakan metode psikodinamik dengan tahapan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Konselor membentuk hubungan yang baik dengan klien dan mendengarkan dengan seksama. Setelah itu, konselor mengidentifikasi bahwa kecemasan akademik yang dialami oleh klien terkait dengan rasa takut akan kegagalan dan ketidakmampuan untuk memenuhi harapan orang lain. Konselor kemudian membantu klien untuk mengidentifikasi perasaan yang terkait dengan kecemasan akademik dan membantu klien untuk mengembangkan cara-cara baru dalam mengatasi kecemasan akademik.

Melalui penerapan metode psikodinamik, klien berhasil mengatasi kecemasan akademik yang dialaminya dan mampu meningkatkan kinerja ak