Selasa, 15 Agustus 2023

Legenda Singkat Dalam Bahasa Inggris Dan Artinya

The Legend of Malin Kundang

Once upon a time, in a small coastal village, there lived a young boy named Malin Kundang. He came from a poor family but had a big dream of becoming a successful and wealthy man. One day, a group of sailors visited the village and invited Malin Kundang to join them on their ship. Seeing this as an opportunity to fulfill his dream, he bid farewell to his parents and set sail with the sailors.

Years passed, and Malin Kundang became a prosperous merchant. His ship was filled with riches, and he enjoyed a luxurious life. However, he grew arrogant and forgot about his humble origins and the sacrifices his parents had made for him. He no longer cared about the village or the people he left behind.

One day, as Malin Kundang’s ship was sailing near his old village, a storm suddenly appeared. The ship was tossed violently by the raging waves, and the sailors were desperate for help. In the midst of the chaos, Malin Kundang remembered his parents and cried out for their help.

To everyone’s surprise, the storm transformed Malin Kundang into a stone statue. The legend says that his arrogance and betrayal towards his parents had angered the sea spirits, and they cursed him for eternity. The statue, known as Batu Malin Kundang, stands as a reminder of the consequences of disobedience and ingratitude.

The moral of the legend of Malin Kundang is that one should never forget their roots and the people who have supported them along the way. It teaches us to appreciate the sacrifices our parents and loved ones have made for us and to remain humble despite achieving success.

Arti dalam Bahasa Indonesia:

Legenda Malin Kundang

Dahulu kala, di sebuah desa pesisir kecil, tinggalah seorang anak muda bernama Malin Kundang. Ia berasal dari keluarga miskin namun memiliki impian besar untuk menjadi orang kaya dan sukses. Suatu hari, sekelompok pelaut datang ke desa itu dan mengajak Malin Kundang bergabung dengan mereka di kapal mereka. Melihat ini sebagai kesempatan untuk mewujudkan impiannya, ia mengucapkan selamat tinggal kepada orangtuanya dan berlayar bersama para pelaut.

Tahun-tahun berlalu, dan Malin Kundang menjadi seorang pedagang yang makmur. Kapalnya dipenuhi dengan kekayaan, dan ia menikmati hidup mewah. Namun, ia menjadi sombong dan melupakan asal-usulnya serta pengorbanan yang dilakukan oleh orangtuanya. Ia tidak lagi peduli terhadap desa atau orang-orang yang ditinggalkannya.

Suatu hari, saat kapal Malin Kundang sedang berlayar dekat desa lamanya, tiba-tiba badai datang. Kapal diguncang dengan hebat oleh ombak yang ganas, dan para pelaut putus asa meminta pertolongan. Di tengah kekacauan itu, Malin Kundang teringat akan orangtuanya dan berteriak meminta bantuan mereka.

Tak terduga, badai mengubah Malin Kundang menjadi patung batu. Legenda mengatakan bahwa kesombongannya dan pengkhianatan terhadap orangtuanya telah membuat marah roh-roh laut, dan mereka mengutuknya selamanya. Patung itu, yang dikenal sebagai Batu Malin Kundang, berdiri sebagai pengingat akan konsekuensi dari

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)